Wednesday, April 19, 2017

Setetes

Pagi ini, aku terbangun karena suara ramai dilingkungan rumahku.
Ya, hari ini adalah harinya.
Hari ini adalah saat dimana warga Ibukota akan memilih Bapaknya untuk 5 tahun kedepan.
Hari ini juga berarti penentu mana dari kedua pasangan calon yang bisa benar-benar memikat kami.
Hari ini istimewa.
Bukan karena pemilihannya saja, namun karena banyak tempat wisata ditutup terutama Si Api Raksasa.

Suasana coblos mencoblos berlangsung tertib dan damai.
Entah karena memang seharusnya begitu.
Atau karena ada para abdi negara yang siap sedia.
Ya, ada TNI AD dan POLISI yang menemani kami memilih.
Lebih baik mencegah dari pada menanggulangi katanya.

Suasana TPS hari ini pun berbeda
Beberapa TPS ada yang menjamu para pemilih dengan berbagai hidangan
Ada pula yang menghias TPS dengan ornamen yang menarik
Wargapun tak hanya memilih lalu pulang
Banyak yang hanya berdiri disekitar dan bercengkrama
Sepertinya pemilihan Bapak ini memiliki dampak yang baik
Pemilihan ini mendekatkan yang jauh tanpa menjauhkan yang dekat.

Waktu berlalu dan tibalah saatnya.
Perhitungan suara dimulai dengan sang Ketua TPS membuka kotak suara.
2! 3! 2! 3! Sang pembuka surat suara tanpa lelah membuka dan meneriakkan pilihan warga Ibukota.
Suasana ini selalu unik, muka tegang, saksi yang terus bertanya, ada yang merekam, ada yang berdiam.
Tapi tak jarang terdengar suara suporter masing-masing calon saat satu persatu kertas suara dibuka.
#JakartaPunyaSemua
#JakartaMajuBersama

Kedua slogan ini terus membahana di sekitar TPS.
Satu persatu kertas suara dibuka, satu persatu hasil mulai tampak.
Muka setiap orang mulai berubah, ada bahagia, ada tawa, ada sedih, ada yang biasa saja.
Selama perhitungan suara di TPS pun, satu persatu hasil masuk ke berbagai lembaga perhitungan cepat.
Persaingan ketat keduanya terjadi selama 2 jam pertama.

Semua sosial media, belantara internet manapun sibuk membahas hal ini.
Mulai dari ketidakpuasan, candaan, meme, sorak sorai hingga kemarahan membuat timeline penuh dengan pemilihan kedua calon Bapak Ibukota ini.
Sampai saat ini segala hasil masih bisa terjadi.
Apapun yang kelak terjadi, aku hanya berharap.
Jakarta dapat merasakan buminya karena semua punya Ibukota ini membuatnya terkadang terlalu jauh terbang.
Pohon pohon rindang di jalan kini mulai jarang terlihat.
Katanya akan ditanam setelah proyek proyek pembangunan ini selesai.
Katanya pohon-pohon akan diletakkan di taman-taman Ibukota.

Aku hanya berharap Bapak Ibukota kelak tau seberapa penting pohon di Ibukota.
Karena pohon bukanlah benda mati yang kalau sudah tidak disukai dapat ditebang sesukanya.
Pohon juga bukanlah pakaian yang harus dipercantik dengan berbagai ornamennya.
Pohon hanya membutuhkan setetes jiwa dari sekitarnya.

Mari kita nantikan siapakah Bapak kita sebenarnya nanti dengan hasil resmi dari KPUD.

Terima kasih kepada semua pemilih dan penyelenggara pemilihan ini, karena berakhir tanpa rusuh hingga penutupan TPS 💞

No comments: