Wednesday, April 26, 2017

#BIRUCUAP : Si Kecil Pengoda, Malas.

Satu kata penghancur dunia menurut saya adalah ....

MALAS

Ya. Malas bisa bikin rencana yang udah dibuat, atau bahkan diimajinasikan tertunda bahkan gagal.
Malas sendiri bisa menyebabkan kita melakukan banyak hal negatif. Sebenarnya apa sih yang bisa bikin kita jadi malas?

Menurut saya, ini beberapa penyebab malas dan solusinya.

  1. Stres, Penyebab ini biasanya yang paling sering menjadi tekanan manusia. Banyaknya tekanan pada sehari-hari manusia zaman sekarang biasanya membuat kita makin sering menemui kata stres. Kalau sudah stres, saya sarankan beri tubuhmu liburan sehari saja, bisa dengan makan enak, main ke taman atau bahkan bertemu keluarga
  2. Tugas dan Jadwal Padat. Malas biasanya mudah sekali muncul saat kita sedang memiliki jadwal yang padat dan tugas yang banyak dari tempat belajar. Maka dari itu, coba buat skala prioritas pada keseharianmu agar kamu tidak terlalu panik ketika tidak dapat melaksanakan hal sesuai jadwal.
  3. Motivasi turun. Solusi dari hal ini adalah buat kutipan kutipan singkat serta pajang impianmu di tempat yang bisa kamu lihat seperti di pintu kamar dan lainnya. Jadi setiap kamu malas kamu bisa melihat tulisan itu dan kembali semangat menggapai mimpimu.
  4. Manajemen diri yang rendah. Pasti pernah kan minimal sekali seumur hidup terlambat? Nah itu boleh, tapi kalau keseringan itu namanya kamu kurang disiplin pada dirimu sendiri.
  5. Tidak terampil. Kalau kamu merasa kamu malas karena alasan tidak bisa atau tidak jago dalam hal tersebut, coba baca buku-buku, apalagi zaman sekarang semua tips sudah bisa didapatkan di google.
  6. Perfeksionis. Penyebab malas yang satu ini biasanya karena berfikiran semua punya waktunya sendiri. Kalau kamu memiliki fikiran itu, berarti kamu akan dengan siap membuka pintu untuk kemalasan. Tenang aja, kesempurnaan itu hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, manusia sebagai makhluk ciptaannya harus bisa berusaha agar dapat berguna di akhirat kelak.
  7. Malas Gerak! Tipe yang satu ini solusinya cuma satu, BERGERAKLAH DARI KASURMU! Coba pergi ke kamar mandi, cuci muka, tangan dan kakimu bahkan kalau kamu muslim berwudhu' lah, karena dengan mencuci anggota gerakmu kulitmu akan kembali segar sehingga memberi sugesti semangat ke tubuh.

Jadi sekarang dari 1-7, ada berapa penyebab malasmu? Kalau kamu memiliki lebih dari 1, maka ayo bergerak sekarang dan lakukan solusimu, bisa dengan cara saya atau bisa dengan caramu sendiri. Selalu katakan pada diri sendiri:
"Kalau bukan sekarang, kapan lagi?"

Tuesday, April 25, 2017

#BIRUCUAP : Mahasiswa Tingkat Akhir

'TAHU BULAT DIGORENG DADAKAN LIMA RATUSAN MASIH HANGAT GURIH GURIH NYOY'

Kalimat itu biasanya disertai instrumen khas yang hampir setiap hari aku temuin dimanapun aku berpijak di ibukota negRI ini dan sekitarnya.

Tahu bulat memang salah satu inovasi makanan yang cukup cepat meraih hati penggemarnya. Tahu bulat itu sebenernya cuma makanan dari bahan kedelai yang dibentuk bulat. Sesuai dengan namanya, tahu bulat itu enaknya dimakan hangat hangat, karena kalau udah terlalu lama kena udara ruangan, bentuknya bakal berubah menjadi tahu keriput.

Tahu bulat itu sama seperti dosen. Sama sama dadakan dan hangat.
Ketika mahasiswa tingkat akhir masuk ke masa-masa ini, biasanya tipe mahasiswa langsung jadi ada 5 streotipe.

Pertama, Si Apa-Apa Aja Siap. Tipe ini biasanya yang mencoba mempersiapkan semua lebih awal. Dari mulai laporan, bikin judul bahkan mungkin dia selalu memastikan apa yang dia persiapkan sudah cukup sehingga waktu di ajak ketemu dosen langsung bisa bilang kayak spongebob, Aku Siap Aku Siap Aku Siap!

Kedua, Si DagDigDug. Tipe ini biasanya udah mulai punya rencana bahkan sampai biki To Do List, tapi sayangnya dia itu selalu kurang pede sama hasil kerjaannya sehingga pasti ada aja yang bikin dia pingin ngerubah karyanya. Yang tipe kayak gini biasanya mengandalkan opini orang lain untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

Ketiga, Si Penikmat Hidup. Tipe ini ya kalau gak dipanggil dosen, dia bakal santai aja, yang ada dia malah bikin rencana liburan selagi senggang dengan pemikiran "toh belum dikabarin". Tipe ini juga biasanya paling demen ngajak teman-temannya liburan, dari mulai yang murah sampai yang budgetnya lumayanlah. Temen mainnya dari mulai teman biasa sampai teman special yang pakai telur 5 dengan karet 2.

Keempat, Si Mata Elang. Tipe ini biasanya dia ngerjain tugas akhir kuliahnya sekalian mempersiapkan pendamping wisudanya, mulai dari teman tk sampai teman jauh dia gebet dah. Ya walaupun biasanya belum ada status, minimal ada yang kasih ucapan selamat dan bunga kan pas keluar ruangan wisuda.

Kelima, Si Anak Hilang. Tipe ini biasanya tipe yang paling lama lulusnya. Soalnya tiap dikabarin dosen ada aja alasannya. Mulai dari ini itu a sampai z. Tipe ini biasanya juga baru sadar kalau dia udah di posisi satu-satunya yang belum lulus.

Jadi kamu termasuk yang mana, Sobat?

Monday, April 24, 2017

#BIRUCUAP : Keluarga Kampus

"Kamu ngapain hari libur ke kampus?"
"Kamu ngapain si riweuh ini itu?"
"Udah mau lulus kali"
"Move on lah, masih aja"

Oke. Kalimat terakhir ambigu.

Tapi sebenernya hari ini saya akan bercerita, kenapa saya tetap memilih bergerak dan peduli di lingkungan kampus ini meski ini tahun terakhir saya di fakultas ini.

Tujuan saya ikut organisasi kampus ada dua, yaitu keluarga dan penasaran.
Ya, saya ingin ada keluarga di kampus yang bisa membantu saya ketika homesick, atau ada masalah lainnya. Saya juga penasaran dengan perbedaan organisasi kampus dan sekolah, karena saya dari dulu anaknya memang tidak betahan di dalam kamar (kecuali lagi ada virus malas menghadang).

Selama saya hampir tiga tahun di kampus rakyat, saya belajar melihat dari banyak sisi.
Saya belajar kuat berdiri ketika saya dijatuhkan.
Saya belajar melawan rasa kangen walaupun jarak saya dan rumah mungkin tidak seberapa.
Saya belajar menghargai dan berbagi yang lebih dari yang saya pernah lakukan.
Saya belajar membagi waktu yang tidak pernah cukup 23 jam 57 menit 54 detik itu.
Saya belajar merasakan suka duka anak kos yang struggle.
Saya belajar merasakan Indonesia kecil di kampus rakyat ini.
Saya belajar banyak hal lainnya.

Untuk kamu, yang akan memasuki kuliah dan untuk kamu yang masih memiliki waktu lama di lingkungan ini. Mari bergerak, Dek. Organisasi bukan hanya yang serius-serius doang, yang harus bikin ini itu dengan besar. Mulailah organisasi kampusmu, keluarga kampusmu dari hal kecil. Mulailah menggapai hal-hal yang orang lain belum tentu bisa. Satu kebanggaan yang mungkin akan terukir kelak adalah akan selalu ada cerita ketika anak cucumu nanti bertanya seperti apa masa kampusmu.

Untuk keluarga kampus, terima kasih atas waktunya. Semoga kalian tidak pernah bosan dan tetap bersemangat juang demi kebahagiaan hidup. Terima kasih atas semua ajarannya, dan mari menyongsong hari baru dengan semangat empat-lima demi mengisi kemerdekaan Indonesia.

Salam Calon Kangen,
Si Penyapa Semua

Sunday, April 23, 2017

Kita Tetap Sama

Banyak orang yang berkata ibukota sedang perang agama.
Banyak orang yang bilang kaum minoritas tidak lagi aman disini.
Banyak orang menulis tentang agamanya sendiri.
Tiga hal diatas adalah postingan yang paling sering muncul di sosial media saya.

Tapi bagi saya, itu semua semu.
Saya tumbuh dari keluarga lingkungan yang kaya akan agama, hingga saat ini saya masih bisa merasakan kasih sayang tanpa memandang agama setiap saya pulang ke rumah nenek saya.
Tolong menolong antar manusia selalu terjalin di lingkungan hidup saya.

Sebagai contoh,
Hari ini hari Minggu, salah satu mantan tetangga nenek saya (sekarang rumahnya sudah pindah ke Timur ibukota) melangsungkan pernikahan anak ketiganya di gereja depan komplek rumah.
Saya dan nenek sudah menelpon duluan pengurus gereja dan pastor (nomernya tertera di undangan) untuk menanyakan rangkaian acaranya, karena memang sebagai muslim saya tidak dibolehkan untuk tidak ikut beribadah di tempat ibadah agama lain.

Sekitar pukul 09.45 WIB kami berjalan menuju gereja itu, acara baru saja selesai dan rangkaian terakhir hanya foto-foto dan pelepasan merpati.
Begitu masuk gereja satu yang saya kagumi, di dalam gereja tidak hanya pemeluk agama tersebut saja, namun juga banyak tetangga saya yang muslim ikut hadir dan ingin memberi selamat kepada kedua mempelai serta keluarga.

Perasaan haru membawa saya ketika melihat tetangga saya saling hadir menemani temannya, ada yang bercerita tentang lampau ada pula yang mulai bercerita tentang banyak cucu (maklum nenek sama kakek yang datang). Bahkan pemberkatan anak tetangga saya ini, dibantu penjagaannya oleh keamanan setempat serta para ahli agama. Melihat kejadian langka itu menyadarkan saya, Jakarta bukanlah tempat permusuhan beda agama, tapi Jakarta adalah Indonesia dimana semua agama itu memiliki haknya sendiri. Dimana setiap orang yang hidup dapat memilih kehidupannya sendiri.

Kita tetap sama. Kita tetap Indonesia. Mungkin kita mengira kita berubah tapi cobalah lihat kembali ke dalam hati masing-masing, yakinkah kamu berubah? Atau kamu hanya terbawa suasana? Ibukota Indonesia yang tau saat ini masih sama dengan Ibukota dimana saya tumbuh. Ibukota dimana setiap pilkada mulai bermunculan isu-isu pemecahan, kebetulan saja tahun ini tentang agama.

Tapi kawan, cobalah kembali melihat sekitarmu, kalau kamu minoritas ada berapa orang mayoritas yang melakukan hal baik untukmu? Kalau kamu mayoritas ada berapa orang minoritas yang melakukan hal baik untukmu? Apakah perbandingannya besar? Kalau iya, berarti kamu telah membuktikan pada dirimu Indonesia tetap sama dengan saat kemerdekaan dideklarasikan. Tanpa pandang bulu, agama, suku, ras, dan kepentingan, kita pasti akan bersatu demi satu tujuan yaitu Indonesia. Kalau jawabannya tidak, cobalah kamu kembali renungkan sudah seberapa banyak kamu mengenal sekitarmu?

Saturday, April 22, 2017

Ayo Baca!

"Buku adalah jendela dunia"

begitulah kata orang yang menyebutkannya.

Sederhana memang, tapi bermakna besar. Satu kata benda ini dapat memberikan kita banyak hal, dari mulai membuat kita tau, membuat kita merasakan sesuatu hingga membuat kita bisa berimajimasi dan memiliki tujuan.

Buku di kehidupan saya bukan hanya tentang satu benda yang isinya tulisan doang yang bahkan ngeliatnya aja udah ngantuk. Buku bagi saya itu teman hidup. Buku selalu ada di setiap perjalanan hidup saya, ya mungkin terdengan klise, namun hal ini memang terjadi. Buku adalah gabungan salah satu kasih sayang kedua orang tua saya.

Sejak kecil saya sudah terbiasa membaca, dari mulai buku sejarah, buku keluarga (di suku saya para tetua dibuat buku sendiri), hingga buku anak-anak yang populer pada zamannya seperti KKPK.

Yap. Kecil-Kecil Punya Karya.

Kalau ada yang tau, berarti kita seumuran hehehe.

Membaca buku dan tulisan lainnya sebenarnya baik untuk otak manusia. Ada beberapa fungsi membaca sejak dini berdasarkan penelitian yang ada dari Rush Medical Center, yaitu:


  1. Menjaga Kesehatan Otak, kalau tubuh butuh olahraga agar sehat dan menjaga kinerja organ, maka otak membutuhkan manusianya untuk membaca, membaca apapun yang ada disekitarnya. Kebiasaan membaca buku dapat membuat kita terhindar dari penyakit pelupa sejak dini. Apabila otak kita dilatih membaca maka otak kita akan terus bekerja dan mengingat kembali apa yang telah kita baca ketika kita membutuhkannya. 
  2. Menguatkan Kerja Otak, kebiasaan membaca juga dapat membantu otak untuk terus memperbarui hal-hal disekitarnya. Dari kita kecil sampai dewasa pasti akan selalu ada hal yang baru, perilaku membaca akan membawa kita selalu tau dengan hal-hal baru, jadi bakal jauh dari kata kudet alias kurang update.
  3. Membantu Meningkatkan Kemampuan Analisa, membiasakan perilaku membaca sejak dini dapat membantu kamu untuk menganalisa berbagai hal-hal disekitarmu. Mulai dari hal kecil seperti mengenali ciri-ciri orang berbohong hingga yang rumit seperti mengerti apa yang dimauin sama doi. hmm...
  4. Buku Baru = Teman Baru, membaca buku baru berarti kita akan mendapatkan teman baru berupa tambahan kosakata di otak kita. Sehingga saat kita bertemu orang baru atau bahkan gebetan baru, kita bakal punya banyak hal yang bisa diomongin bersama jadi gak bakal deh ada momen suara jangkrik *krik-krik
  5. Stress Kabur, kebiasan membaca sejak dini dapat membantu kita menghilangkan stress. Stres biasanya timbul karena adanya permasalahan hidup baru di hidup kita. Kebiasaan membaca yang membuat kita dapat menganalisa dengan lebih cepat ini dapat menghindari kita dari stres. Misalnya saat lagi tes TOEFL nih, kamu gak tau jawabannya tapi kamu liat di bacaannya ada yang kata-katanya sama atau ketika diartikan sama, nah bisa jadi itulah jawaban yang kamu cari.
Kebiasaan membaca buku sejak dini saat ini sudah mulai digalakkan oleh Pemerintah RI dan beberapa komunitas membuat Gerakan Ayo Membaca. Selain untuk menumbuhkan minat baca sejak usia dini juga untuk membantu perkembangan Indonesia kedepannya. Gerakan Ayo Membaca ini hanya perlu dilakukan minimal 15 menit dalam sehari. Saat ini, Gerakan Ayo Membaca sudah mulai membuka perpustakaan-perpustakaan kecil di seluruh Indonesia dalam berbagai bentuk, ada yang seperti perpustakaan biasa, ada perpustakaan keliling hingga sekarang ada perpustakaan daring. 

Jadi, ayo budayakan membaca bersama. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi?

Friday, April 21, 2017

Kartini dan Cahayanya.

Derap-derap kecil berlari di sekitar sekolah
Satu persatu langkah kecil itu memeriksa dirinya
Ada yang mencari Ayah Ibunya
Ada yang mencari temannya
Ada pula yang mencari gurunya

Gegap gempita suara menyambut datangnya siswa-siswi
Guru dan siswanya semua berpakaian warna warni
Ada yang memakai baju adat
Ada yang memakai baju profesi
Ada juga yang memakai baju superheronya

Hari ini, seperti biasa saya berlari mengitari kompleks salah satu sekolah abdi negara kita. Ya, ini rutinitas baru. Kegiatan saya ini terhenti ketika melihat salah satu anak usia dini berjalan bersama Ibunya tanpa memakai baju. Terlihat Ibunya menenteng tas si anak dan sebuah keranjang, sedangkan anaknya membawa sepasang sepatu katak. Saya langsung memperlambat lari saya dan berjalan pelan, saya ikuti Ibu dan anak ini hingga sang anak masuk ke gerbang TK di komplek tersebut dan si Ibu menitipkan tas anaknya pada sang Guru. Sang Ibu dengan setia menunggui anaknya di pintu sambil menawarkan jualannya pada Bapak dan Ibu abdi negara yang lalu lalang hendak masuk kelas atau mungkin hendak kerja. 

Saya pun meneruskan aktifitas saya dan kembali berakhir di taman kanak-kanak tersebut, si Ibu masih setia menunggui anaknya bersama beberapa Ibu dan asisten rumah tangga lainnya. Perlahan terdengar suara anak kecil membuka acara pada hari itu. Seketika saya teringat, hari ini adalah hari lahirnya Ibu dari setiap perempuan di Indonesia kini, Ibu Raden Ajeng Kartini. 

Satu demi satu saya tonton adik-adik balita ini menampilkan karyanya, ada yang berdrama, ada yang menari, ada yang menyanyi dan ada yang membaca puisi. Saya paling tertarik dengan hal seperti ini, perlahan saya dekati petugas keamanan di TK tersebut dan meminta izin untuk masuk (kebetulan kenal hehe). Saya tonton penampilan mereka hingga saya lihat anak kecil tanpa baju tadi sedang bermain menyusun balok sendirian sambil menunggu bagian namanya dipanggil. Ketika hendak menghampiri, tiba-tiba nama anak tersebut dipanggil oleh temannya untuk siap siap maju ke panggung. Saya lihat dia dengan semangat segera berbaris di barisan siswa-siswi yang sedang memakai baju profesi. Saya perhatikan hanya dia yang beda sendiri, teman-temannya semuanya mengenakan baju yang dapat kita tebak, ada yang polisi, tentara, dokter, guru dan lainnya. Satu persatu teman-temannya maju ke depan dan ditanyai oleh sekelompok juri kontes tersebut.

"Ahmad, ini baju apa?"
"Ini baju kesukaan saya Bu, ini hadiah dari Ayah dan Ibu"
"Apa cita-cita kamu Ahmad?"
"Perenang. Bu"
"Ahmad, kenapa kamu ingin jadi perenang?"
"Saya ingin menjadi perenang, karena saya ingin membanggakan Ayah dan Ibu saya, Bu"
"Wah mulia sekali"
"Maaf Bu, saya ingin berpuisi"

Semua guru di lapangan saling berpandangan dan mempersilahkan anak itu berpuisi. Anak itu berpuisi tentang Ayah dan Ibunya, tentang bagaimana Ayah dan Ibunya berusaha menyekolahkannya hingga dia cuma tinggal dengan Ibunya karena Ayahnya pergi kerja. Saya yang ada disana rasanya dapat merasakan kesedihan dan haru dari puisi dia, selepas dia turun, saya segera keluar dan menghampiri Ibunya. Saya sempatkan berkenalan dan membeli beberapa dagangan Ibunya. Saya pun sedikit mengobrol dengan Ibunya. Beliau adalah Ibu yang sayang menyayangi anaknya, suaminya telah lama meninggal saat Ahmad masih bayi, namun sang Ibu selalu mengatakan Ayahnya sedang pergi kerja karena Ahmad terus menanyakannya ketika telah mulai masuk sekolah. Ibunya pun berkata, baju yang dipakai Ahmad adalah baju pertama yang dia belikan di pusat pembelanjaan. Beliau terus bercerita bagaimana Beliau tidak pernah merasa letih untuk membahagiakan anaknya.

Perjuangan Ibu tersebut adalah salah satu perjuangan perempuan terindah yang saya dengar langsung. Sebelum saya pulang tadi, Beliau hanya berpesan dan berharap semoga anak muda seperti saya dapat memajukan perempuan Indonesia seperti Ibu Kartini dulu. Beliau memang kodratnya berada dibawah suaminya kelak, namun perempuan juga harus bisa mandiri dan pintar karena perempuanlah yang akan menjadi penyatu dalam keluarga. Perempuanlah yang bisa mengerti apa yang diinginkan suami dan anaknya sekaligus terkadang bahkan tanpa perlu bertanya.

Untuk para perempuan Indonesia di luar sana, tetaplah menjadi tangguh, dan bergerak maju demi dirimu, keluarga, calon suami dan anakmu kelak. Percayalah, kita adalah tonggak pertama Ibu Pertiwi. Tanah air ini ada karena perempuannya yang tangguh, perempuan-perempuan yang siap sedia menjadi penolong ksatria bangsa di medan perang, di lingkungannya dan di kerajaannya sendiri.

Untuk para laki-laki tampan di luar sana, tetaplah jaga perempuanmu, jaga dia seperti kamu menjaga hidupmu karena hanya dari makhluk bernama perempuan inilah kamu dan keturunanmu ada. Apabila kelak kau sakiti perempuanmu, pikirkanlah kembali karena sakitnya bukan untuknya namun semua akan berbalik padamu, karena kamu lahir dari suatu rumah yang disebut rahim perempuan.

Selamat ulang tahun ke-138.
Terima kasih Eyang Kartini.
Semoga Eyang selalu bahagia disisi-Nya.

Wednesday, April 19, 2017

Setetes

Pagi ini, aku terbangun karena suara ramai dilingkungan rumahku.
Ya, hari ini adalah harinya.
Hari ini adalah saat dimana warga Ibukota akan memilih Bapaknya untuk 5 tahun kedepan.
Hari ini juga berarti penentu mana dari kedua pasangan calon yang bisa benar-benar memikat kami.
Hari ini istimewa.
Bukan karena pemilihannya saja, namun karena banyak tempat wisata ditutup terutama Si Api Raksasa.

Suasana coblos mencoblos berlangsung tertib dan damai.
Entah karena memang seharusnya begitu.
Atau karena ada para abdi negara yang siap sedia.
Ya, ada TNI AD dan POLISI yang menemani kami memilih.
Lebih baik mencegah dari pada menanggulangi katanya.

Suasana TPS hari ini pun berbeda
Beberapa TPS ada yang menjamu para pemilih dengan berbagai hidangan
Ada pula yang menghias TPS dengan ornamen yang menarik
Wargapun tak hanya memilih lalu pulang
Banyak yang hanya berdiri disekitar dan bercengkrama
Sepertinya pemilihan Bapak ini memiliki dampak yang baik
Pemilihan ini mendekatkan yang jauh tanpa menjauhkan yang dekat.

Waktu berlalu dan tibalah saatnya.
Perhitungan suara dimulai dengan sang Ketua TPS membuka kotak suara.
2! 3! 2! 3! Sang pembuka surat suara tanpa lelah membuka dan meneriakkan pilihan warga Ibukota.
Suasana ini selalu unik, muka tegang, saksi yang terus bertanya, ada yang merekam, ada yang berdiam.
Tapi tak jarang terdengar suara suporter masing-masing calon saat satu persatu kertas suara dibuka.
#JakartaPunyaSemua
#JakartaMajuBersama

Kedua slogan ini terus membahana di sekitar TPS.
Satu persatu kertas suara dibuka, satu persatu hasil mulai tampak.
Muka setiap orang mulai berubah, ada bahagia, ada tawa, ada sedih, ada yang biasa saja.
Selama perhitungan suara di TPS pun, satu persatu hasil masuk ke berbagai lembaga perhitungan cepat.
Persaingan ketat keduanya terjadi selama 2 jam pertama.

Semua sosial media, belantara internet manapun sibuk membahas hal ini.
Mulai dari ketidakpuasan, candaan, meme, sorak sorai hingga kemarahan membuat timeline penuh dengan pemilihan kedua calon Bapak Ibukota ini.
Sampai saat ini segala hasil masih bisa terjadi.
Apapun yang kelak terjadi, aku hanya berharap.
Jakarta dapat merasakan buminya karena semua punya Ibukota ini membuatnya terkadang terlalu jauh terbang.
Pohon pohon rindang di jalan kini mulai jarang terlihat.
Katanya akan ditanam setelah proyek proyek pembangunan ini selesai.
Katanya pohon-pohon akan diletakkan di taman-taman Ibukota.

Aku hanya berharap Bapak Ibukota kelak tau seberapa penting pohon di Ibukota.
Karena pohon bukanlah benda mati yang kalau sudah tidak disukai dapat ditebang sesukanya.
Pohon juga bukanlah pakaian yang harus dipercantik dengan berbagai ornamennya.
Pohon hanya membutuhkan setetes jiwa dari sekitarnya.

Mari kita nantikan siapakah Bapak kita sebenarnya nanti dengan hasil resmi dari KPUD.

Terima kasih kepada semua pemilih dan penyelenggara pemilihan ini, karena berakhir tanpa rusuh hingga penutupan TPS 💞

Tuesday, April 18, 2017

#KRUYUK MOZZA BISTRO, SURGANYA CHEESE LOVERS!

Hai Fellas!

Edisi #KYURUK hari ini, aku akan membawa kalian ke MOZZA BISTRO!

Keju adalah salah satu makanan yang double delight, karena bisa diolah untuk makanan manis maupun asin, dari mulai makanan tradisional seperti kue terang bulan, sampai masakan Jepang seperti Japanese Cheese Tart 💛  Keju juga merupakan hidangan yang dinilai mempunyai nilai jual tinggi di dunia, karena selain multifungsi buat masakan apa saja, keju juga dinilai bisa memperindah hidangan itu sendiri.



Mozza Bistro adalah restoran yang memiliki design Eropa dengan salah satu ciri khasnya adalah warnanya yang seperti warna keju, kuning. Walaupun ada beberapa restoran di Kota Bogor yang juga memiliki warna yang sama, daya tarik yang menurut aku unik dari restoran ini adalah bangkunya yang dibikin seperti potongan keju ukuran 1/8 round lengkap dengan bolong bolong yang menjadi ciri khas keju di setiap film animasi yang ada.

Saat ini restoran ini masih hanya membuka 2 lantai, karena 2 lantai diatasnya masih dalam tahap pembangunan. Nih salah satu view penampakan di lantai 1 👇
Lantai 1 Mozza Bistro
Setiap ada tamu yang datang, kamu akan disambut dengan teriakan "Mozza, CHEESE~" oleh para pramusajinya dan akan ditemani mencari tempat duduk yang kamu inginkan. Kamu juga bisa bertanya apa rekomendasi yang enak atau yang terfavorit ke pramusaji, dari mulai rasa sampai penampilan bisa mereka jelaskan.

Menu di Mozza Bistro tidak hanya berbau "keju" tapi ada juga kok yang biasa aja buat kamu-kamu yang kurang suka sama keju, seperti baked rice siram seafood dan lainnya. Menu yang ditawarkan oleh mereka juga gak hanya menu-menu barat, tapi ada juga yang Indonesia banget, seperti mie goreng tradisional, nasi goreng kampung dan lainnya yang bisa kamu kasih tambahannya sendiri.

Aku ke restoran ini baru aja tadi bareng beberapa teman kampus, pas masuk cukup menyenangkan lingkungannya, dindingnya pun sangat instagramable, jadi buat kamu yang hobi foto foto bisa langsung deh cus kesini. Nih aku kasih liat foto-foto makanan dan minuman yang aku pesan tadi siang.

Strawberry Yoghurt (15K) - All Oranges (20K) - Oreo Shake (18K)

Samjang Mozzarella (32K)

Taiwan Crispy Fried Chicken Hotplate (38K)



Baked Rice with Mozzarella

Ini dia hasil penilaianku
Tempat       =  
Wifi            =  (ada sih, passwordnya juga bisa sayang ga connect terus, mungkin karena ramai)
Makanan    =  (buat penyuka keju, kudu + sangat pakai tambahan keju lagi biar yahud)
Minuman   =  ★ 
Pelayanan  =  (pramusajinya membantu banget, sayang dari kitchennya kurang gercep)
Harga         =  (harga terjangkau buat anak kosan 💗)

Overall, tempat ini gak bikin jera sih, malah penasaran pingin coba menu-menu lainnya dan lantai 3 & 4 nanti.

Buat kamu yang mau kepoin sosial media Mozza Bistro bisa langsung ya..

Sampai jumpa lagi Fellas!