Kayaknya
waktu itu pengen banget cepet-cepet liburan sama yang lain, jadi saya
ditinggalkan sendiri, hiks. Sudah pergi itu kata santai dan tidaur seharian.
Yang ada sekarang jadwal kuliah dan buku-buku kuliah yang sudah menunggu untuk
dibaca dan dipelajari. Sebelum cerita tentang kuliahnya, saya mau memulai
tulisan blog kali ini dengan bagaimana saya bisa daftar di Diploma IPB.
Malam
itu saya sedang browsing tentang IPB
di rumah, niatnya sih nge-search
segala macam cara masuk IPB. Saya mulai buka segala macam tab, mulai dari
google, website IPB sampai twitter. Iya beneran twitter, saya hyobi cari
informasi via twitter, karena menurut saya zaman sekarang siapa sih yang
tangannya nggak gatel ngeliat social
media? Dari anak TK sampai orang tua, orang biasa sampai pejabat bahkan
presiden, paling demen deh kalau nge-tweet.
Oke udah segitu aja
prolognya, ayo kita lanjut lagi.
Pas
lagi berselancar di mbah google nemulah saya satu artikel tentang pendaftaran
USMI DIPLOMA IPB di salah satu website MAN di Bogor. Pas ngeliat itu sebenarnya
sempat ragu karena ada kata diplomanya, cuma karena saya dasarnya kepo banget
sama IPB, ya di klik juga link nya. Muncullah sebuah website dengan gambar
hasil scan dari kertas undangan USMI
IPB. Setelah saya baca sekilas, saya langsung bilang kepada bunda dan ayah,
bagaimana kalau saya daftar kesana. Tapi saya sebelumnya mengecek dahulu apakah
sekolah saya, SMA Negeri 70 Jakarta mendapatkan undangan dari IPB, karena kakak
kelas saya tidak ada yang pernah memilih IPB sebagai tempat kuliah, karena
kebanyakan akan lebih memilih UI atau ITB, paling jauh ya UGM.
Saya
sms guru bimbingan konseling saya, Bu Ros malam itu juga, dan beliau memberi
tahu bahwa memang ada undangan USMI, tapi tidak diumumkan karena seperti saya
bilang tadi selain yang mengundang IPB, programnya pun jarang diminati oleh
siswa sekolah saya karena hanya akan bergelar diploma dan beliau meminta saya
untuk menemui beliau besok di ruangannya jika saya berminat.
Keesokkan
harinya pada jam istirahat, saya langsung ke ruangan BK yang letaknya di gedung
sebelah, saya temui beliau dan bilang maksud saya. Beliau memastikan kembali
apakah saya yakin akan mengambil jalur diploma? Beliau juga mengatakan bahwa deadline pengiriman adalah tanggal 5
Februari 2014. Itu berarti besok, pikir saya. Saya dengan mantap meminta
formulir tersebut dan sekalian meminta menelpon bunda saya, apakah dia bisa
menjemput saya hari itu agar segera pergi ke studio foto dan memfotokopi
keperluan-keperlian yang dibutuhkan.
Setelah
istirahat kedua, bunda kira-kira tiba di sekolah. Saya diminta melapor ke
ruangan piket terlebih dahulu sebelum pulang bersama bunda. Ya, salah satu tata
tertib sekolah saya pulang cepat harus ditemani atau diketahui orang tua dan
guru yang megizinkan pulang wajib menandatangani sebagai sakti dan pemberi
izin, setelah itu baru di cap oileh guru piket. Setelah mendapat izin, saya dan
bunda langsung segera melengkapi syaratnya, dari foto sampai fotokopi dan
mengurus surat rekomendasi ke sekolah. Tapi karena beberapa berkas harus
ditandatangani oleh wali, maka saya membawa pulang kembali berkas tersebut agar
ditandatangani oleh ayah saya malamnya.
5
Februari 2014, bunda saya baru ingat kalau harus men-transfer uang pendaftaran sebesar Rp 200.000 ke rekening BSM. Maka
setelah mengantarkan saya ke sekolah, bunda langsung pergi ke bank BSM di
Melawai. Dan segera ke sekolah karena slip setorannya diperlukan sebagai bukti
pembayaran dan harus dimasukkan ke dalam amplop yang akan dikirim oleh sekolah.
Setelah semua data lengkap, saya langsung menyerahkannya kepada Bu Ros dan
beliaulah yang mengirimkan semua berkas serta meminta cap sekolah.
Hari
berlalu dengan sangat cepat, ujian nasional dengan soal yang tidak mudah sudah
selesai saya kerjakan, berarti ini saatnya saya libur seminggu sebelum intensif
SBMPTN di tempat les dimulai. Intensif SBMPTN berlangsung setiap hari dari pagi
sampai sore bahkan bisa sampai malam.
Suatu
hari ketika saya tiba di rumah, nenek saya mengatakan ada paket buat saya, dan
ketika melihat depannya saya langsung membukanya dan saya baca isi dari map
hijau diploma satu persatu dan ada kata DITERIMA
disana. Saat itu saya langsung bersyukur dan menelpon kedua orangtua saya yang
masih di kantor masing-masing saat itu. Malamnya saya jelaskan dan saya bilang
kalau ada yang harus dibayarkan.
Oke
skip aja cerita malam itu, karena bakal panjang banget. Nah ahri registrasi
tiba, saya berangkat dari rumah jam 4 pagi dan sampai disini jam 7.30, kami
bertiga langsung ke bagian pendaftaran dan saya menunggu di antara siswa-siswa
yang keterima lewat jalur USMI sementara kedua orangtua saya sudah masuk ke
gedung lain untuk penjelasan dari pihak IPB. Saya saat itu mendapat nomor 90,
dan saat nomor saya dipanggil, saya kira saya langsung periksa berkas, taunya saya
harus cek tinggi dan berat badan dulu di lantai satu dan cek lagi di lantai
dua, setelah itu saya menunggu dipanggil karena untuk gizi, hanya boleh satu
dosen yang memeriksa. Setelah periksa berkas saya masih harus meminta cap buat
KTM, pengukuran jaket, pembukaan buku tabungan baru, lalu tes urin dan
kesehatan di lantai tiga serta tak lupa ada sosialisasi dari para staff
KOMDISMA dan polisi.
Ada
waktu 6 hari sebelum saya masuk hari pertama kuliah, sebenarnya tanggal 30 Juni
itu kemarin saya belum kuliah sih, hanya saja ada pengarahan dan pengukuran
baju. Nah hari kamisnya lah jadwal saya pertama kali, sebenarnya sama aja sih
waktunya sama sekolah yang bikin berasa beda itu adalah ngekosnya hehehe.
Kenapa
ngekosnya? Karena ini pertama kali lepas dari orang tua, emang sih Jakarta
Bogor dekat tapi kan nggak mungkin bolak balik tiap hari kan ya, tapi pengen
sih biar sahur buka terjamin hahaha. Mulailah saya selama yang saya bisa
berburu perlengkapan buat ngekos.
Hari
pertama kuliah, jadwal kuliah saya hanya satu, yaitu kuliah Aplikasi Komputer
di ruang CB B03. Saya berangkat dari Jakarta pagi setelah subuh dan sampai sini
jam 7 pagi, berasa sih perjuangannya tapi keretanya cepet dan nggak ramai jadi
tidak keringetan. Setelah belajar 50 menit saya langsung menuju kosan dan
istirahat
Hari
kedua, jadwal kuliah saya sudah seharian penuh, dimulai dengan praktikum
Aplikom di CA Ko 1,3 dilanjutkan praktikum Ilmu Dasar Gizi di CA K05 dan
setelah itu masih ada kuliah Aplikom di CA B03. Dan setiap hari akan seperti
itu, semua dimulai jam 7 pagi dan selesai jam 5 sore. Terkesan sadis sih,
secara lagi puasa tapi lumayan kalau sudah lulus dua mata kuliah ini bisa
sedikit nyantai di semester satu. Jadi pagi tadi saya dengan semangat bangun
sahur dan langsung mandi terus buru-buru ke kampus naik angkot dengan semangat
menerima ilmu baru dan berkenalan dengan teman-teman baru :)
Kesan
saya di minggu pertama kuliah memang ada rasa capek mungkin karena udah biasa
nyantai tiba-tiba otaknya dipakai mikir seharian penuh, secara biasanya pas
liburan otaknya dipakai buat main game online hahaha. Tapi saya tetap percaya
semua pasti butuh perjuangan, bahkan mie instan aja butuh proses sebelum
didistribusi dan beredar di pasaran.
Yang
pasti sebagai mahasiswi, sekarang saya harus mulai membiasakan bangun pagi dan
kembali mengatur waktu agar saya bisa belajar dengan baik biar nilai ujiannya A
dan tetap aktif kayak di SMA dulu. Dan yang paling penting saya pengen jadi
pengusaha makanan bergizi di Indonesia biar nggak banyak snack nggak sehat beredar di pasaran.